(Salinan dari blog lama saya yaitu : http://ervilhitipeuw.yolasite.com/artikel.php ) Pada 20 Agustus 2009
Tak pernah terpikir sebelumnya saya harus menginjakkan kaki saya di Tanah
Minahasa ini, Tanah yang berlimpah kekayaan bukan hanya sumber daya alam tetapi
juga menyimpan banyak kekayaan historis yang didalamnya tidak hanya tercatat
semangat nasionalis orang Minahasa tetapi juga semangat injili mereka. Gereja Masehi
Injili di Minahasa yang sekarang tumbuh dan berkembang sebagai salah satu
lembaga gereja terbesar di Indonesia, yang juga telah melahirkan banyak sosok
pelayan Tuhan dengan mentalitas pelayanan yang patut di acungi jempol karena
loyalitas mereka dalam tugas pelayanan dan teguh dalam komitmen mereka terhadap
kebenaran, membuat GMIM menjadi lembaga gereja yang kokoh dan di kenal di mata
dunia dalam bidang pelayananya. Pdt R.M. Luntungan dan Pdt. W.A. Roeroe yang
pernah menjabat sebagai ketua sinode dan Sekum pada masanya, telah mampu untuk
berpikir kreatif dalam menggali dan menggerakkan potensi jemaat dalam kebersamaan. Semangat kebersamaan yang
mereka bangkitkan dalam jiwa jemaat saat itu telah tertuang dalam usaha mereka
menciptakan Bukit Insiprasi sebagai tempat kebanggaan masyarakat Minahasa yang
di atas bukit ini berdiri kokoh Auditorium Bukit Inspirasi sebagai tempat
berkumpulnya umat untuk menyampaikan pergumulan-pergumulan serta mengungkapkan
syukur mereka. Sidang Raya DGI (Sekarang PGI), dan berbagai event berskala
tingkat Nasional bahkan internasional telah di adakan di Gedung ini. Keberadaan
tempat ini (AUDITORIUM BUKIT INSPIRASI) telah berhasil menorehkan sejarah emas
yang mengangkat citra Sulawesi Utara. Sebab itu keberadaan tempat ini
seharusnya di pelihara sebagai asset GMIM yang berharga.
Universitas Kristen Indonesia Tomohon yang darinya lahir insan-insan
akademik dengan loyalitas pengabdian yang baik sekarang terpecah belah akibat
dari kediktatoran sang pemimpin. Mereka menggunakan Nama seorang Tokoh Religius
Minahasa (Ds A.Z.R. Wenas) sebagai nama yayasan yang sebenarnya tidak terlalu
jelas alasan pendiriannya. Ironisnya pendirian Yayasan tersebut tidak mengikuti
prosedur pembentukan sebuah yayasan. Dengan kekuasaan dan uang yang mereka
miliki. Para pengikut setan itu menanggalkan nurani dan akal sehat mereka dan
menghalalkan segala cara asal tujuan-tujuan pribadi mereka bisa terpenuhi.
Ungkapan saya di atas tentang masa keemasan GMIM hanya akan menjadi
kenangan belaka. Dan harapan untuk kelestarian tempat ini hanya akan menjadi
mimpi yang tak pernah akan menjadi kenyataan. Pernahkah saudara-saudara yang
dari bibir-bibir mereka pernah mengungkapkan harapan-harapan itu menyadari,
bahwa sesungguhnya harapan-harapan mereka telah dirampas oleh setan-setan yang
serakah???..(coba kembali renungkan)
Seolah tak
cukup DR. A.O.Supit (ketua Sinode sekarang) dan antek-anteknya memecah-belah
UKIT yang Notebene sebagai Dapur Teologi dan tempat untuk menghasilkan para
pelayan Tuhan. Efek dari kediktatoran yang ia praktekkan sebagai Ilmu yang ia
dapatkan dari hasil persekutuannya dengan Setan kini telah dirasakan oleh
jemaat GMIM. Auditorium bukit Inspirasi yang kabarnya sekarang di Kontrakkan
kepada pengusaha sukses di Manado yang katanya dikontrak dalam jangka waktu 10
tahun untuk di jadikan restoran mewah. Dan
fakta baru yang muncul kepermukaan adalah tentang sebidang tanah milik GMIM
yang terletak di Kelurahan Matani III Tomohon di kontrakkan untuk di buat
sebuah restoran. Pertanyaan bagi kita sekalian dimanakah sentralisasi jemaat
untuk pengembangan pelayanan yang di berikan kepada sinode selama ini???. Mungkinkan
makna dari sentralisasi itu telah
berubah makna menjadi UPETI yang
digunakan untuk kesejahteraan para pemimpin (Ketua sinode dan antek-anteknya).
Hai….Para pendeta-pendeta di jemaat!!!! Apakah hati nurani kalian telah
tertutup untuk melihat kebenaran?? Ataukah kalian semua telah di hantui oleh
rasa takut akan di mutasi ke tempat-tempat yang kalian tidak inginkan? Hanya
seputar “BELANGA”-kah orientasi
pelayanan kalian.. dan masih ingatkah tentang janji-janji kalian ketika di
tahbiskan untuk menjadi PelayanNya?? Jangan hanya setia pada pejabat sinode
sedangkan untuk Tuhan kalian sudah tidak takut.
Renungkanlah dengan hati kalian…,buka mata dan lihatlah kebenaran bahwa
sekarang ini GMIM sedang di ambang kehancura. Marilah kita bersama-sama menjaga
kemurnian sejarah yang telah ada. Apakah kita hanya akan mewariskan kisah
tragis tentang GMIM pada generasi-generasi kalian selanjutnya. karena hanya
dengan bersatu kita bisa mematahkan kuasa Jahat yang tengah merongrong Gereja
kita. AMIN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar