Senin, 08 Oktober 2012

MERCUSUAR DAN KAPTEN YANG KERAS KEPALA

Ada sebuah kisah lama tentang seorang kapten sebuah kapal yang sedang berlayar dalam malam yang gelap dan kelam. Kapten tersebut tiba-tiba memperhatikan sebuah sinar trang langsung didepannya, dan ia tahu bahwa kapalnya sedang ada dalam jalur tabrakan dengan terang itu. Ia bergegas ke radio dan mengirimkan suatu pesan darurat, dengan menuntut kapal tersebut untuk merubah jalurnya sepuluh derajat ke timur.

Beberapa detik kemudian, ia menerima sebuah pesan jawaban. Pesan itu berkata, “Tidak dapat melakukannya. Ubahlah jalur Anda sepuluh derajat ke barat.”

Kapten itu menjadi marah. Ia mengirimkan pesan tidak jelas lainnya. “Aku adalah seorang kapten angkatan laut. Aku menuntutmu mengubah jalurmu.”

Ia menerima pesan kembali beberapa detik kemudian. Pesan itu berbunyi, “Aku adalah kelasi kelas dua. Tidak dapat melakukannya. Ubahlah jalur Anda.”

Kapten itu sekarang sangat marah. Ia mengirimkan sebuah pesan terakhir. Bunyinya, “Aku adalah sebuah kapal perang, dan aku tidak mau mengubah jalurku!”

Ia mendapat pesan pendek sebagai jawaban. Bunyinya, “Aku adalah sebuah mercusuar. Itu pilihan Anda, pak.

Sering kali, kita seperti kapten angkatan laut itu, kita dapat keras hati dan keras kepala. Kita dapat memikirkan semua alasan mengapa kita tidak akan berubah : Mereka sangat menyakitiku, Mereka terlalu bersalah kepadaku, Aku tidak mau mengampuni.

Alkitab merupakan mercusuar pribadi Anda, yang menyinarkan kebenaran dalam kehidupan Anda, dengan mengatakan bahwa Anda harus merubah jalur Anda. Pengampunan adalah sebuah pilihan, tetapi itu buka pilihan lain. Yesus menyatakan dengan cara ini: “Jika engkau tidak mengampuni orang-orang lain, Bapamu di sorga tidak akan mengampunimu.”

Bila Anda memelihara sikap tidak mau mengampuni Anda sedang menuju masalah. Anda ada pada jalan yang menghancurkan. Dan Tuhan sedang memerintahkan untuk mengubah jalur Anda.

Selasa, 02 Oktober 2012

Berpesta di atas Ironi

 Beberapa hari yang lalu Pesta Teluk Ambon baru selesai di selenggarakan pada tanggal 27- 29 September 2012 oleh pemerintah kota Ambon. sekedar hasil evaluasi saya pribadi tentang pelaksanaan kegiatan ini adalah bahwa ketika kegiatan pesta teluk ini dijalankan/diselenggarakan, tentunya memiliki tujuan untuk menjadikan Teluk Ambon sebagai tujuan objek pariwisata di kota Ambon, namun ironisnya Pesta Teluk itu justru dilakukan dengan keadaan teluk Ambon yang sakit. terumbu karang yang mati, sampah yang bertebaran di mana-mana. Pesta Teluk Ambon adalah sebuah pesta yang di lakukan di atas Ironi laut teluk ambon yang sakit. Bersyukurlah kegiatan ini kurang dalam hal promosi, yang kemudian menjadi isyarat bahwa sebenarnya panitia belum siap melakukan event ini. jika panitia event Pesta teluk ini siap, maka pesta teluk ini akan dilakukan dengan kondisi teluk  yang layak. Sebab tidak mungkin kita mengadakan pesta di rumah yang kotor bukan :). Papalele mencoba mengabadikan salah satu mata lomba dalam event Pesta Teluk ini dari lensa kameranya dalam foto-foto berikut ini. 
 

   






GARIS FINISH

 Foto-foto di atas memang di ambil dari sudut yang menujang kualitas hasil foto dan menggambarkan keindahan Teluk Ambon tetapi sebenarrnya teluk yang indah ini sedang sakit parah karena ulah kita yang tak lagi peduli. seenaknya saja kita membuang sampah ke laut membuat kotor laut kita. Semoga saja kita semua bisa cepat sadar akan kondisi laut kita yang sakit itu. Mari kita benahi pantai kita dan kembalikan kemashyuran wisata pantai kita seperti dulu lagi. Terus berharap dan Optimis kegiatan pesta teluk tahun-tahun mendatang akan lebih diperhatikan kebersihan dan kesehatan pantai Ambon. Senyum Semangat Untuk Maluku. :)

Jumat, 21 September 2012

TENTANG AMBON DALAM LENSA KAMERA "PAPALELE PHOTOGRAPHY"

Jln. AY. Patty-Ambon. sehari-harinya sangat ramai dan menjadi salah satu pusat aktivitas masyarakat di Kota Ambon

Masjid Al-Fatah, Waihaong-Ambon adalah merupakan mesjid terbesar di Kota Ambon

Naik Becak,  Depan AMBON PLAZA  : Becak merupakan salah satu alat transportasi yang diminati oleh masyarakat Ambon

Landscape Teluk Ambon : foto ini di ambil dari atas kapal ferry Poka, salah satu sudut pulau ambon yang indah tetapi tidak di perhatikan

Ironis Sampah dan anakan Bakau di Pantai Poka Teluk Ambon

Mange-mange (bakau)

Perahu Nelayan di Tanjung Martafons Poka-Ambon

Landscape View Tanjung Martafons Poka-Ambon

AY Patty

Sampah Di Teluk Ambon

Mange-mange

Rabu, 19 September 2012

Ironi Wajah Pantai Ambon

Maluku adalah sebuah propinsi yang terkenal dengan keindahan wisata baharinya. dan di Pulau Ambon juga memiliki pantai-pantai yang indah menjadi pesona Maluku khususnya pulau Ambon. Pantai Ambon telah terkenal keindahan panoramanya, banyak sudut tentang pantai ambon telah terabadikan oleh lensa kamera secara baik. tetapi alangkah tidak jujur jika kita hanya mau melihat keindahannya saja tetapi seolah menutupi kekurangan wajah pantai ambon itu sekarang seperti apa.
Cerita tentang negeri  dengan hamparan pantai indah bisa saja akan menjadi kenangan karena di rusak oleh anak cucu negeri ini. Ironi yang tak tahu kapan akan berakhir. Wajah Pantai Ambon  yang dahulu indah, namun sekarang kebanyakan menjadi tempat sampah raksasa bagi masyrakat kota ambon.
Foto di bawah ini merupakan perbandingan pemandangan salah satu pantai di Ambon-Maluku yang terabadikan pada lensa kamera photografer beda zaman. Dulunya wajah Pantai  Ambon begitu indah namun kini wajah indah pantai itu tertutup dengan sampah yang di buang oleh masyarakat. Sungguh Ironis ya???....
Jika kita sadar bahwa ini adalah sebuah ironi bagi wajah pantai kita maka, marilah kita bersama-sama benahi wajah Pantai kita, dengan semangat bersama untuk membangun negeri kita. Senyum Semangat untuk Maluku...!! :)
Teluk Ambon Tahun 1900-an


Foto Teluk Ambon Sekarang 2012

Selasa, 18 September 2012

Bangkit dari Kelelahan Spiritual (2 Korintus 11:21b-33)


Sebagai manusia kita pasti selalu merasakan kelelahan tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara secara batiniah. Dalam keadaan lelah batiniah ini kemudian terekspresi dalam tindakan dan perilaku kita. Dalam kelelahan fisik, nampaklah dalam sikap kita yaitu tidak bersemangat atau tidak bergairah untuk melakukan sesuatu hal, dan untuk itu kita memerlukan istirahat dan tidur yang cukup untuk mengumpulkan kembali tenaga serta kekuatan kita untuk, kita memerlukan nutrisi yang cukup untuk juga  mengembalikan kembali energi dan stamina kita. Namun terkadang disaat-saat mengalami kelelahan fisik kita ingin makan yang banyak dan  tidur yang panjang bahkan tidak ingin bangun lagi dan beraktifitas, dan ingin bermalas-malasan saja tidak mau melakukan aktifitas apa-apa lagi karena kelelahan. Itulah sikap dari kebanyakan kita  sebagai manusia yang sering mengalami kelelahan fisik, kita ingin menikmati sebuah istirahat yang panjang.
Bagaimana jika kita mengalami kelelahan spiritual? Dalam kehidupan manusia, kelelahan spiritual terjadi karena krisis yang memuncak, masalah datang bertubi-tubi dan tak pernah terselesaikan dengan sempurna dan itulah yang mengalami kelelahan spiritual. Kelelahan spiritual tidak selalu akan Nampak dalam kelelahan fisik tergantung setiap pribadi yang mengalami kelelahan spiritual tersebut. Gejala yang tampak pada seseorang yang mengalami kelelahan spiritual adalah kegelisahan, mudah marah (sensitive), menikmati hiburan secara berlebihan (lewat Nonton TV, bermain Game), ingin memperoleh ketenangan, dan perasaan untuk berputus asa selalu menyertai kelelahan spiritual tersebut. Secara konkrit gejala dari  kelelahan spiritual itu dapat kita lihat dalam masing-masing diri kita yang memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai pelayan Tuhan yaitu ketika melihat kalender pelayanannya. Misalnya ketika melihat jadwal pelayanannya yang sudah semakin dekat, terkadang kita menggerutu dalam hati “waduhh su mau dekat beta pung giliran, beta mw biking ibadah ni model bagaimana lay” atau ketika menjelan natal dan kita mulai menggertutu, “Huffttt… su amper natal ni pasti beta akan paling sibuk dan menguras banyak tenaga lay kombali”.  Secara tanpa sadar kalimat-kalimat yang kita keluarkan tersebut merupakan ekspresi dari kelelahan kita, masalah-masalah yang tidak terselesaikan dengan sempurna itu menjadi beban yang begitu berat bagi kita dan mengantarkan kita pada kejenuhan tersebut.
Kelelahan spiritual yang terlalu lama dan mendalam ditambah dengan kelelahan diri, akan membawa kita pada kehancuran spiritual. Biasanya seseorang akan berdoa ketika dia mengalami sukacita, kebahagiaan, saat memperoleh masalah berat dalam kehidupan, tetapi ketika masalah-masalah itu seakan tak bisa diselesaikan dengan sempurna maka membuat akan kita putus asa bahkan saat-saat itulah waktu untuk kita berdoa menjadi hal yang sangat berat untuk dilakukan  bagi kita. Kita seolah-olah ingin beristirahat yang panjang tanpa diganggu, bahkan kita ingin beristirahat dalam hubungan kita dengan Tuhan sekalipun.   Kita menjadi tidak siap untuk mengalami perubahan dengan menolak melakukan hal-hal yang bisa membantu kita untuk mencari solusi untuk masalah-masalah kita. Konkritnya kita tidak ingin lagi berdoa padahal kita tahu bahwa membangun sebuah komunikasi dalam hubungan kita dengan Tuhan itu sangat penting, namun hanya karena kejenuhan yang kita alami terlalu mendalam itu maka kitapun menolak untuk melakukannya. Sadarlah dengan demikian maka kita membiarkan Ironi itu terus berlanjut dalam hidup kita..
Secara manusiawi  Paulus  dalam pelayanannya pasti mengalami kelelahan yang luar biasa, tetapi dia selalu mau menjaga komunikasinya secara pribadi dengan Tuhan. Paulus dalam pelayanannya menghadapi tantangan yang luar biasa, ia dipukuli, masuk penjara, kapal yang di tumpanginya karam dan terkatung-katung di laut, mendapat tantangan dari kaum yahudi maupun bukan yahudi. Ia mengalami penderitaan yang hebat dan itu pasti membuat dia lemah dan kelelahan (ayat 23-27) tetapi Paulus tetap berusaha untuk bersemangat dengan cara terus membangun komunikasi dengan Tuhan. Hubungan Paulus dengan terbina dengan begitu istimewa sehingga spiritualitasnya pun tidak menjadi terpuruk seperti keadaannya yang terpuruk itu. Dalam pelayanannya dia selalu ber-empati dengan mereka yang menderita dan lemah. Dan sikap Paulus ini memberikan kepada kita tentang arti pelayanan yang sesungguhnya. Dia benar-benar memberikan dirinya utuh untuk menjadi alat yang Tuhan pakai dalam fungsi melayani, memperhatikan, menguatkan dan menopang kehidupan umat Tuhan. Paulus sebagai seorang murid Gamaliel seorang cendikiawan, ilmuwan, guru besar pada zamannya tentunya Paulus pun adalah orang yang sangat pintar  dan segani juga di hormati bahkan membuat sosok Paulus menjadi orang yang menentang  Kristus. Tetapi kemudian ketika dia melewati proses kehidupan bersama dengan Tuhan ia pun berubah menjadi pribadi yang rendah Hati sama seperti pribadi Kristus yang dia wartakan kepada jemaat-jemaatnya khususnya di Korintus. Paulus bermegah justru karena kelemahannya di dalam Tuhan. 
Karena dengan jujur atas keadaan diri yang lemah kepada Tuhan dan mengandalkan kuasa Tuhan yang bekerja dalam kehidupan, maka spiritualitas Paulus itupun selalu terjaga karena dia mengandalkan Tuhan untuk tugas pelayananya juga dia menjaga hubungannya dengan Tuhan supaya tetap istimewa.
Mungkin saja saat ini kita merasakan kelelahan spiritual yang luar biasa membebani kehidupan kita tetapi, berbagai persoalan kehidupan yang terberujung akhir. Tetapi dengan menjaga hubungan kita dengan Tuhan secara istimewa sama seperti yang di contohkan Paulus itu, maka kita akan bisa bangkit dari kelelahan spiritual kita, sehingga kita tidak putus asa untuk terus maju dan berjuang menghadapi tantangan kehidupan. Tantangan itu akan terus ada dan kita tidak akan bisa mampu mencegah agar tantangan itu tidak dating dalam kehidupan kita, karena jiwa kita justru sangat memerlukan tantangan hidup supaya lewat tantangan itu jiwa kita menjadi kuat, dan jalan kita didalam Tuhan selalu menjadi mantap, kita menjadi pribadi yang kokoh dan siap menjadi berkat bagi sesama. Saat kita merasakan sakitnya jatuh karena kelelahan kita itulah saat yang tepat bagi kita untuk menerima perubahan dalam hidup kita, yaitu dengan meraih Tangan Tuhan yang selalu ada untuk menopang kita. Dengan hati yang jujur akan kelemahan kita dihadapan Tuhan, maka kita pasti akan melihat dengan jelas tangan Tuhan yang terulur untuk membantu mencari solusi yang tepat untuk masalah kita.

Semoga renungan ini bisa menjadi motivasi iman bagi kita untuk terus berupaya menjaga  hubungan yang istimewa dengan Tuhan, percayalah Tuhan selalu bersama-sama dengan kita dalam langkah juang pelayanan kita..Amin..

Senyum Semangat Untuk Pelayanan Kita

Rabu, 12 September 2012

PAPALELE PHOTOGRAPHY

Foto merupakan media yang sering digunakan manusia untuk mengabadikan moment, berupa kenangan, peristiwa yang kemudian menjadi sejarah. dengan kata lain foto adalah peng-abadi sebuah sejarah. lewat foto seseorang bisa lebih menghargai sebuah sejarah, melalui sebuah foto dapat menggugah perasaan seseorang untuk berbuat lebih baik lagi.  Berikut ini Papalele Photography mempersembahkan hasil karyanya untuk kita nikmati bersama dengan harapan lewat foto-foto ini kita semua dapat terinspirasi untuk selalu mengabadikan setiap kenangan lewat foto. :)




















Selasa, 11 September 2012

KEINDAHAN PANTAI SULI

Pulau Ambon terkenal dengan pesona wisata pantai yang eksostis, selain Pantai Natsepa, terdapat juga pantau Suli yang terletak di Desa Suli Bawah dan jaraknya cukup berdekatan dengan Pantai Natsepa. Pantai ini terlihat sangat apik dan menawan dengan pasir putihnya yang indah, garis pantai yang sangat panjang seolah memanjakan mata kita untuk meinkmati keindahan pantai ini. Bagi kita yang hendak berkujung ke Ambon jangan lupa berkunjung ke pantai Desa Suli. Di bawah ini adalah hasil jepretan saya untuk mengabadikan keindahan pantai ini.






Rabu, 08 Agustus 2012

PROYEK JEMBATAN MERAH PUTIH (JMP) TELUK AMBON MANISE DAN PERJUANGAN HIDUP PARA PENDAYUNG PERAHU TRADISIONAL (Sebuah catatan Kritis tentang Kebijakan Pemerintah)

Pembangunan Jembatan Merah Putih kini menjadi polemik, pembangunan yang memakan dana dengan nilai nominal yang fantastis itu, dikatakan akan menjadi kunci bagi perbaikan ekonomi daerah, karena dengan keberadaan Jembatan Merah Putih (JMP) akan merangsang gairah investor untuk menanamkan modal usahanya di daerah kita ini. namun di lain pihak pembangunan JMP ini justru menjadi ancaman bagi para pendayung perahu tradisional yang menggantungkan hidup mereka pada mata pencaharian lewat profesi itu. Pembangunan JMP juga dikhwatirkan akan mematikan ekosistem laut di sekitar Teluk ambon Dalam tulisan kali ini penulis hendak mengangkat polemik ini untuk di paparka kepada kita sekalian supaya dapat di pikirkan juga menilai sacara kritis tentang kebijakan-kebijakan yang di ambil oleh pemerintah daerah kita saat ini khususnya tentang Proyek JMP ini.

Saya memulai membuka dengan memaparkan fakta-fakta di bawah ini :
Proyek JMP Menurut Kacamata Pemerintah!!!
Untuk memacu pertumbuhan ekonomi sebuah daerah maka sangatlah  diperlukan infrastruktur yang memadai khususnya berupa sarana jalan dan jembatan. dengan  sarana jalan yang memadai akan semakin menarik investor untuk menanamkan modal dan membuka jaringan bisnis mereka di daerah itu.
Kurang lebih 15 tahun Pemeritah kota Ambon bermimpi untuk mendirikan sebuah jembatan  penghubung kawasan desa Galala dan Poka. Mimpi itupun terjawab pada tahun 2012 ini ketika mimpi itu mulai terbangun menjadi sebuah kenyataan, dimana proyek Prestisius itu telah dimulai, hal ini nampak ketika Pemerintah mulai membangun bentang tengah Jembatan Merah Putih di Ambon. Proyek senilai Rp 416,76 miliar tersebut digarap PT Waskita Karya, PT Pembangunan Perumahan (Persero), dan PT Wijaya Karya (Persero). Jembatan ini akan menghubungkan Desa Galala, Kecamatan Sirimau, dengan Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon.
“Menggunakan dana APBN dengan skema tahun jamak dari 2012 sampai 2014,” kata Direktur Jenderal Bina Marga, Djoko Murjanto, di Jakarta, Jumat, 27 Juli 2012.
Djoko menjelaskan anggaran tahun ini yang digunakan adalah Rp 50 miliar, anggaran tahun 2013 sebesar Rp 190 miliar, dan tahun 2014 Rp 185 miliar. Dia mengatakan pembangunan jembatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan kawasan Galala-Teluk Ambon, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi.
Jembatan Merah Putih ini sudah dicanangkan sejak 2011. Pembangunan proyek jembatan sepanjang 1,06 kilometer ini dibagi menjadi dua tahap. Pertama, pembangunan bentang pinggir atau jalan akses sepanjang 760 meter. Tahap ini membutuhkan biaya Rp 249,614 miliar, sudah dimulai sejak 2011 dan ditargetkan rampung pada 2013.
Tahap kedua, pembangunan bentang tengah, pemerintah merencanakan selesai pada Desember 2014. Alokasi anggaran proyek bentang tengah sepanjang 300 meter ini dibagi menjadi tiga tahap.
Jembatan yang nantinya ketika rampung akan mirip dengan jembatan Suramadu (Surabaya-Madura)  ini tentunya kelak akan menjadi Icon kebanggaan bagi "Maluku" dan di harapkan mampu mengangkat nama maluku dalam prestasi pertumbuhan ekonomi nasional maupun dunia.

Proyek JMP Menurut Kacamata Masyarakat!!!
Saya bergabung dengan sebuah group di Sosial Net Facebook dengan nama group "Penyeberangan Perahu Tradisional Poka-Galala" yang dikelola oleh salah seorang teman saya. dalam gruop ini di bahas mengenai dampak yang dirasakan secara langsung oleh para "tukang panggayo" (pendanyung)  perahu tradisional ini. mereka khwatir dengan keberadaan mereka yang sudah menjalani profesi ini bertahun-tahun, bahkan secara turun-temurun. Bapa Lelemuku adalah seorang legendaris bagi masyarakat kota ambon yang sering menggunakan alat tranportasi tradisional ini, dimana hanya dengan mendayung perahu lelemukunya anak-anaknya sekarang telah menjadi orang-orang sukses. legenda bapak lelemuku juga menjadi bagian dari kehidupan para tukang panggayo perahu tersebut, karena dengan bermata pencaharian sebagai tukang panggayo perahu inilah mereka menghidupi keluarga mereka.
Perahu tradisional yang beroperasi di teluk Ambon setiap hari berjumlah 200 buah, dan menjadi favorit para mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon."Dengan menggunakan jasa perahu, mereka lebih cepat tiba di kampus dibandingkan menggunakan kapal penyeberangan feri," Perahu tradisional di teluk Ambon ini juga menjadi lapangan kerja bagi sebagian masyarakat Galala dan Poka sejak turun-temurun. Bahkan ada pejabat yang dulunya berprofesi sebagai pendayung perahu untuk membayar uang kuliah. Sekarang ini pula ada mahasiswa yang mendayung perahu untuk membayar uang kuliah. Jadi perahu tradisional sangat membantu ekonomi keluarga dan mahasiswa, opini para pemerhati alat transportasi perahu tradisional yang terpapar di beberapa situs internet, menyuarakan keadilan bagi para pendayung perahu tradisional juga te;ah mewakili suara hati masyarakat pesisir pantai Poka dan Galala yang berprofesi sebagai pendayung perahu tradisional.
untuk memperjuangkan nasib mereka maka pada awal Desember 2011 lalu Puluhan orang yang mencari nafkah sebagai pendayung perahu tradisional penyeberangan Galala, Poka dan Rumah Tiga bersama aliansi peduli pengemudi perahu tradisional Ambon melakukan aksi demo di kantor Gubernur Maluku. Mereka mendesak Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu menghentikan pekerjaan pembangunan jembatan Merah Putih yang akan menghubungkan Galala-Rumah Tiga, karena dinilai mematikan pendapatan pendayung perahu tradisional.
Alexander F. Belay, Ketua DPC PMKRI cabang Sanctus Fransiscus Xaverius, dari aliansi peduli pengemudi perahu tradisional Ambon dalam orasi demonstrasinya mengatakan berbagai dampak buruk dari pembangunan jembatan Merah Putih adalah terpuruknya perekonomian masyarakat lokal yang berada di sekitar lokasi jembatan Merah Putih khususnya pendayung perahu tradisional yang selama ini mencari nafkah dengan cara mendayung perahu penyebarangan Galala, Poka dan Rumah Tiga. Menurut Belay, Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu yang bertanggung jawab terhadap lebih dari 300 orang pendayung perahu tradisional Galala, Poka dan Rumah Tiga yang terancam hilang pekerjaannya akibat dibangunnya jembatan Merah Putih.


Analisis
Polemik Proyek pembanguanan Jembatan Merah Putih kembali menambah daftar panjang tentang Kebijakan pemerintah kota ambon untuk upaya memajukan pertumbuhan ekonomi daerah yang menuai protes warga. Pembangunan JMP ini menuai protes karena proyek ini di pandang berdampak langsung pada para pendayung perahu tradisional karena akan mematikan sumber mata pencaharian mereka.
menurut analisa saya, proyek ini tidak hanya menjadi proyek prestisius untuk perbaikan infrastruktur daerah, tetapi lebih kepada proyek pretisius menaikan gengsi pejabat pemerintah daerah sekaligus dijadikan sebagai media pencitraan untuk misi mereka pada tahap berikut jabatan mereka di tingkat Provinsi, dan sementara mereka sibu dengan karier politiknya, kebutuhan masyarakat kecil seperti mereka yang mendayung perahu tradisional untuk menghidupi keluarga tidaklah di perhatikan secara baik. Memang JMP akan menjadi sentral icon terbesar bagi Maluku tetap sekaligus menjadi Icon penderitaan bagi para pendayung perahu tradisional.
Menyimak janji pemerintah daerah yang mengungkapkan bahwa, pantai poka Rumah Tiga dan Galala akan di fungsikan sebagai daerah objek wisata pantai dan para pendayung perahu tradisional ini akan dibina untuk menjalani profesi mereka. hal ini menjadi tiupan angin surga bagi kami karena sebenarnya kami sangsi dengan janji itu, melihat fakta yang ada bahwa kondisi Teluk Ambon ini penuh dengan sampah, kemudian apakah ada yang tertarik berwisata di bawah jembatan itu?
Memang setiap kebijakan ada sisi negatif dan positifnya, harus ada yang di korbankan, tetapi apakah etis jika untuk proyek JMP yang perstisius ini harus mengorbankan masyarakat kecil? maka kembali di pertanyakan Nurani para pejabat pemerintah daerah kita. 
hmmm!!! semoga ada solusi yang tepat dan cerdas untuk menangani polemik ini.


Tetap Semangat Perjuangkan Hak Masyarakat kecil yang dilindas kebijakan Pemerintah yang tak bernurani