Oleh : ERVIL HITIPEUW, S.TEOL

Tak pernah terpikir sebelumnya saya harus menginjakkan kaki saya di Tanah Minahasa ini, Tanah yang berlimpah kekayaan bukan hanya sumber daya alam tetapi juga menyimpan banyak kekayaan historis yang didalamnya tidak hanya tercatat semangat nasionalis orang Minahasa tetapi juga semangat injili mereka. Gereja Masehi Injili di Minahasa yang sekarang tumbuh dan berkembang sebagai salah satu lembaga gereja terbesar di Indonesia, yang juga telah melahirkan banyak sosok pelayan Tuhan dengan mentalitas pelayanan yang patut di acungi jempol karena loyalitas mereka dalam tugas pelayanan dan teguh dalam komitmen mereka terhadap kebenaran, membuat GMIM menjadi lembaga gereja yang kokoh dan di kenal di mata dunia dalam bidang pelayananya. Pdt R.M. Luntungan dan Pdt. W.A. Roeroe yang pernah menjabat sebagai ketua sinode dan Sekum pada masanya, telah mampu untuk berpikir kreatif dalam menggali dan menggerakkan potensi jemaat  dalam kebersamaan. Semangat kebersamaan yang mereka bangkitkan dalam jiwa jemaat saat itu telah tertuang dalam usaha mereka menciptakan Bukit Insiprasi sebagai tempat kebanggaan masyarakat Minahasa yang di atas bukit ini berdiri kokoh Auditorium Bukit Inspirasi sebagai tempat berkumpulnya umat untuk menyampaikan pergumulan-pergumulan serta mengungkapkan syukur mereka. Sidang Raya DGI (Sekarang PGI), dan berbagai event berskala tingkat Nasional bahkan internasional telah di adakan di Gedung ini. Keberadaan tempat ini (AUDITORIUM BUKIT INSPIRASI) telah berhasil menorehkan sejarah emas yang mengangkat citra Sulawesi Utara. Sebab itu keberadaan tempat ini seharusnya di pelihara sebagai asset GMIM yang berharga.
Universitas Kristen Indonesia Tomohon yang darinya lahir insan-insan akademik dengan loyalitas pengabdian yang baik sekarang terpecah belah akibat dari kediktatoran sang pemimpin. Mereka menggunakan Nama seorang Tokoh Religius Minahasa (Ds A.Z.R. Wenas) sebagai nama yayasan yang sebenarnya tidak terlalu jelas alasan pendiriannya. Ironisnya pendirian Yayasan tersebut tidak mengikuti prosedur pembentukan sebuah yayasan. Dengan kekuasaan dan uang yang mereka miliki. Para pengikut setan itu menanggalkan nurani dan akal sehat mereka dan menghalalkan segala cara asal tujuan-tujuan pribadi mereka bisa terpenuhi.
Ungkapan saya di atas tentang masa keemasan GMIM hanya akan menjadi kenangan belaka. Dan harapan untuk kelestarian tempat ini hanya akan menjadi mimpi yang tak pernah akan menjadi kenyataan. Pernahkah saudara-saudara yang dari bibir-bibir mereka pernah mengungkapkan harapan-harapan itu menyadari, bahwa sesungguhnya harapan-harapan mereka telah dirampas oleh setan-setan yang serakah???..(coba kembali renungkan)
Seolah tak cukup DR. A.O.Supit (ketua Sinode sekarang) dan antek-anteknya memecah-belah UKIT yang Notebene sebagai Dapur Teologi dan tempat untuk menghasilkan para pelayan Tuhan. Efek dari kediktatoran yang ia praktekkan sebagai Ilmu yang ia dapatkan dari hasil persekutuannya dengan Setan kini telah dirasakan oleh jemaat GMIM. Auditorium bukit Inspirasi yang kabarnya sekarang di Kontrakkan kepada pengusaha sukses di Manado yang katanya dikontrak dalam jangka waktu 10 tahun untuk di jadikan restoran mewah.  Dan fakta baru yang muncul kepermukaan adalah tentang sebidang tanah milik GMIM yang terletak di Kelurahan Matani III Tomohon di kontrakkan untuk di buat sebuah restoran. Pertanyaan bagi kita sekalian dimanakah sentralisasi jemaat untuk pengembangan pelayanan yang di berikan kepada sinode selama ini???. Mungkinkan makna  dari sentralisasi itu telah berubah makna menjadi UPETI yang digunakan untuk kesejahteraan para pemimpin (Ketua sinode dan antek-anteknya).
Hai….Para pendeta-pendeta di jemaat!!!! Apakah hati nurani kalian telah tertutup untuk melihat kebenaran?? Ataukah kalian semua telah di hantui oleh rasa takut akan di mutasi ke tempat-tempat yang kalian tidak inginkan? Hanya seputar “BELANGA”-kah orientasi pelayanan kalian.. dan masih ingatkah tentang janji-janji kalian ketika di tahbiskan untuk menjadi PelayanNya?? Jangan hanya setia pada pejabat sinode sedangkan untuk Tuhan kalian sudah tidak takut.
Renungkanlah dengan hati kalian…,buka mata dan lihatlah kebenaran bahwa sekarang ini GMIM sedang di ambang kehancura. Marilah kita bersama-sama menjaga kemurnian sejarah yang telah ada. Apakah kita hanya akan mewariskan kisah tragis tentang GMIM pada generasi-generasi kalian selanjutnya. karena hanya dengan bersatu kita bisa mematahkan kuasa Jahat yang tengah merongrong Gereja kita. AMIN.